Thursday, February 14, 2013

Photo Suku Baduy













Sumber

Tempat Wisata Bagedur



Pantai Bagedur biasa dapat saya itempuh dengan berkendara kurang lebih 35Menit. Bagedur merupakan Obyek Wisata Pantai yang masih perawan dan penuh pesona dengan keindahan hamparan pasir putih yang memanjang hingga 5 KM atau lebih. sejauh mata memandang yang ada adalah deburan Obak yang bergulung2, menyapu hamparan pasir putih.



Sepanjang pantai Bagedur, dikelilingi oleh Pohon kelapa dan Tumbuhan Perdu yang tumbuh sepanjang pantai menambah indahnya suasana. Dan jika anda pernah ke sana, hampir setiap pagi dan sore selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan Lokal. Biasanya sambil menunggu datangnya Magrib di Sepanjang Pantai banyak anak2 yang bermain bola dan berkendara Motor/Mobil namun ada juga duduk2 sepanjang pantai sambil menimati semilir Angin Pantai.

Jika Anda Berada diluar Wilayah malingping, Pantai Bagedur yang terletak di daerah Kecamatan Malingping, sekitar 115 km dari Kota Rangkasbitung, pantas dibilang pantai yang tak pernah sepi dikunjungi wisatawan. Daya tarik pantai itu bukan saja karena panjangnya mencapai sekitar 10 km tetapi juga lebar pantai dengan kelandaiannya yang memungkinkan areal pantai dijadikan lokasi rally motor.

Karena bentuknya yang landai dan panjang itu, tak aneh jika setiap menjelang tutup tahun, liburan panjang, berbondong-bondong wisatawan mengunjungi obyek wisata ini. Umumnya wisatawan datang mendirikan tenda-tenda sendiri untuk lokasi peristirahatan. Mereka juga membawa perlengkapan dapur dan perangkat makan seperlunya.

Dengan perlengkapan yang dibawa itu, para pengunjung bisa leluasa beristirahat di obyek wisata Pantai Bagedur selama beberapa hari, tanpa bayar. Kenyataan itu sering dilakukan banyak keluarga dari Rangkasbitung, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jakarta bahkan kota-kota lainnya di Jawa dan Sumatera. “Daya tarik obyek wisata ini, alamnya yang masih asli, juga karena bentuk pantainya yang unik.

Apa saja bentuk buah tangan dari Banten Selatan yang bisa dibanggakan? Ternyata, selain kelapa butir atau kelapa muda yang harganya memang murah di Banten Selatan, juga pisang, nangka, buah labu, dan bahan-bahan sayuran.

Tidak cuma itu sebenarnya. Ikan segar juga relatif murah di daerah ini. Soalnya, Banten Selatan sedikitnya memiliki tiga lokasi TPI (tempat pelelangan ikan), yakni TPI Binuangeun di Kecamatan Malingping, TPI Sukahujan di Kecamatan Panggarangan dan TPI Bayah di Kecamatan Bayah. Ikan-ikan dari lokasi pendaratan ikan di Banten Selatan itu dipasarkan tidak saja di pasar-pasar ikan di daerah Banten, seperti Menes, Pandeglang, Malingping, Rangkasbitung dan Tangerang, tetapi selain Jakarta juga ke beberapa kota lainnya di kawasan Bogor dan Depok.

Tak heran, jika selain membawa buah-buhan, para pengunjung pantai Bagedur juga selalu membawa ikan segar. Jenis ikan yang menjadi buruan pengunjung selain ikan layang, tongkol, kembung dan tengiri juga ikan pari dan teri halus.

Sumber : http://sukubaduy.wordpress.com/2011/05/07/bagedur-wisata-indah-yang-tak-tersentuh/

Wednesday, January 16, 2013

Pemimpin Adat Suku Baduy Dalam

Suku baduy dalam : Sepertinya tidak habis membahas keunikan dari budaya-budaya yang ada di Indonesia. Banyak hal yang bisa di pelajari dan menjadi bahan pelajaran untuk kita. Suku-suku adat yang saat ini masih lestari, haruslah menjadi bahan pelajaran untuk kita agar bisa belajar dari mereka. Suku baduy dalam adalah satu dari sekian banyak suku adata yang masih ada di Indonesia ini. Mereka memiliki kehidupan yang sangat mempertahankan budaya nenek moyang.

Kali ini sukubaduydalam.blogspot.com mau berbagi pemimpin adat suku baduy dalam. Suku baduy dalam terbagi ke dalam tiga desa yaitu : Cibeo, Cikatawarna, cikeusik. Sebetulnya kalau di gabung dengan suku baduy luar, jumlah seluruh desa yang ada jumlahnya 57 desa. Masing-masing desa ini di pimpin oleh seorang Jaro. Sedikit tambahan untuk suku baduy dalam, selain ada Jaro, mereka juga mengenal namanya Pu’un.

Di bawah ini adalah beberapa nama Jaro beserta nama desa nya :
Suku baduy dalam :

1. Desa Cibeo di pimpin oleh Jaro Sami
2. Desa Cikatawarna di pimpin oleh Jaro Jaming
3. Desa Cikeusik di pimpin oleh Jaro Alim

Suku baduy luar :
1. Jaro Dainah
2. Jaro Sedi
3. Jaro Arji

Suku baduy dalam selain ada Jaro, juga mengenal adanya Pu’un. Konon Pu’un secara strata social lebih tinggi di banding Jaro. Tentu memiliki peranan yang lebih penting juga.

1. Desa Cibeo di pimpin Pu’un Jasdi
2. Desa Cikatawarna di pimpin Pu’un Sangsang
3. Cikeusik di pimpin Pu’un Yasih

Pu’un adalah orang yang di yakini memiliki kelebihan yang berbeda di banding warga biasa. Mereka adalah tempat rujukan warganya. Dari mulai menentukan kapan masa tanam dan kapan masa panen. Serta yang berhak menerapkan hukum adat, mengobati yang sakit, dan menentukan kapan masuk waktu Kawalu, yaitu masa puasa untuk warga Baduy.

Karena posisinya sebagai pemimpin, Pu’un sangat memiliki prioritas utama di tengah warganya. Kata-katanya sangat di dengar oleh seluruh warga. Kebiasaan Pu’un adalah menyendiri dalam kurun waktu biasanya berminggu-minggu. Mereka jarang sekali keluar rumah sehingga memiliki tempat mandi tersendiri. sedangkan secara umum warganya mandi di sungai.
 

Powered By Blogger

Photo Suku Baduy













Sumber

Tempat Wisata Bagedur



Pantai Bagedur biasa dapat saya itempuh dengan berkendara kurang lebih 35Menit. Bagedur merupakan Obyek Wisata Pantai yang masih perawan dan penuh pesona dengan keindahan hamparan pasir putih yang memanjang hingga 5 KM atau lebih. sejauh mata memandang yang ada adalah deburan Obak yang bergulung2, menyapu hamparan pasir putih.



Sepanjang pantai Bagedur, dikelilingi oleh Pohon kelapa dan Tumbuhan Perdu yang tumbuh sepanjang pantai menambah indahnya suasana. Dan jika anda pernah ke sana, hampir setiap pagi dan sore selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan Lokal. Biasanya sambil menunggu datangnya Magrib di Sepanjang Pantai banyak anak2 yang bermain bola dan berkendara Motor/Mobil namun ada juga duduk2 sepanjang pantai sambil menimati semilir Angin Pantai.

Jika Anda Berada diluar Wilayah malingping, Pantai Bagedur yang terletak di daerah Kecamatan Malingping, sekitar 115 km dari Kota Rangkasbitung, pantas dibilang pantai yang tak pernah sepi dikunjungi wisatawan. Daya tarik pantai itu bukan saja karena panjangnya mencapai sekitar 10 km tetapi juga lebar pantai dengan kelandaiannya yang memungkinkan areal pantai dijadikan lokasi rally motor.

Karena bentuknya yang landai dan panjang itu, tak aneh jika setiap menjelang tutup tahun, liburan panjang, berbondong-bondong wisatawan mengunjungi obyek wisata ini. Umumnya wisatawan datang mendirikan tenda-tenda sendiri untuk lokasi peristirahatan. Mereka juga membawa perlengkapan dapur dan perangkat makan seperlunya.

Dengan perlengkapan yang dibawa itu, para pengunjung bisa leluasa beristirahat di obyek wisata Pantai Bagedur selama beberapa hari, tanpa bayar. Kenyataan itu sering dilakukan banyak keluarga dari Rangkasbitung, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jakarta bahkan kota-kota lainnya di Jawa dan Sumatera. “Daya tarik obyek wisata ini, alamnya yang masih asli, juga karena bentuk pantainya yang unik.

Apa saja bentuk buah tangan dari Banten Selatan yang bisa dibanggakan? Ternyata, selain kelapa butir atau kelapa muda yang harganya memang murah di Banten Selatan, juga pisang, nangka, buah labu, dan bahan-bahan sayuran.

Tidak cuma itu sebenarnya. Ikan segar juga relatif murah di daerah ini. Soalnya, Banten Selatan sedikitnya memiliki tiga lokasi TPI (tempat pelelangan ikan), yakni TPI Binuangeun di Kecamatan Malingping, TPI Sukahujan di Kecamatan Panggarangan dan TPI Bayah di Kecamatan Bayah. Ikan-ikan dari lokasi pendaratan ikan di Banten Selatan itu dipasarkan tidak saja di pasar-pasar ikan di daerah Banten, seperti Menes, Pandeglang, Malingping, Rangkasbitung dan Tangerang, tetapi selain Jakarta juga ke beberapa kota lainnya di kawasan Bogor dan Depok.

Tak heran, jika selain membawa buah-buhan, para pengunjung pantai Bagedur juga selalu membawa ikan segar. Jenis ikan yang menjadi buruan pengunjung selain ikan layang, tongkol, kembung dan tengiri juga ikan pari dan teri halus.

Sumber : http://sukubaduy.wordpress.com/2011/05/07/bagedur-wisata-indah-yang-tak-tersentuh/

Pemimpin Adat Suku Baduy Dalam

Suku baduy dalam : Sepertinya tidak habis membahas keunikan dari budaya-budaya yang ada di Indonesia. Banyak hal yang bisa di pelajari dan menjadi bahan pelajaran untuk kita. Suku-suku adat yang saat ini masih lestari, haruslah menjadi bahan pelajaran untuk kita agar bisa belajar dari mereka. Suku baduy dalam adalah satu dari sekian banyak suku adata yang masih ada di Indonesia ini. Mereka memiliki kehidupan yang sangat mempertahankan budaya nenek moyang.

Kali ini sukubaduydalam.blogspot.com mau berbagi pemimpin adat suku baduy dalam. Suku baduy dalam terbagi ke dalam tiga desa yaitu : Cibeo, Cikatawarna, cikeusik. Sebetulnya kalau di gabung dengan suku baduy luar, jumlah seluruh desa yang ada jumlahnya 57 desa. Masing-masing desa ini di pimpin oleh seorang Jaro. Sedikit tambahan untuk suku baduy dalam, selain ada Jaro, mereka juga mengenal namanya Pu’un.

Di bawah ini adalah beberapa nama Jaro beserta nama desa nya :
Suku baduy dalam :

1. Desa Cibeo di pimpin oleh Jaro Sami
2. Desa Cikatawarna di pimpin oleh Jaro Jaming
3. Desa Cikeusik di pimpin oleh Jaro Alim

Suku baduy luar :
1. Jaro Dainah
2. Jaro Sedi
3. Jaro Arji

Suku baduy dalam selain ada Jaro, juga mengenal adanya Pu’un. Konon Pu’un secara strata social lebih tinggi di banding Jaro. Tentu memiliki peranan yang lebih penting juga.

1. Desa Cibeo di pimpin Pu’un Jasdi
2. Desa Cikatawarna di pimpin Pu’un Sangsang
3. Cikeusik di pimpin Pu’un Yasih

Pu’un adalah orang yang di yakini memiliki kelebihan yang berbeda di banding warga biasa. Mereka adalah tempat rujukan warganya. Dari mulai menentukan kapan masa tanam dan kapan masa panen. Serta yang berhak menerapkan hukum adat, mengobati yang sakit, dan menentukan kapan masuk waktu Kawalu, yaitu masa puasa untuk warga Baduy.

Karena posisinya sebagai pemimpin, Pu’un sangat memiliki prioritas utama di tengah warganya. Kata-katanya sangat di dengar oleh seluruh warga. Kebiasaan Pu’un adalah menyendiri dalam kurun waktu biasanya berminggu-minggu. Mereka jarang sekali keluar rumah sehingga memiliki tempat mandi tersendiri. sedangkan secara umum warganya mandi di sungai.